Disini saya akan menceritakan bagaimana cara nya menciptakan sebuah arsitektur lingkungan yang baik? Kita harus mengetahui dasar dari arsitektur. Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Agar terciptanya sebuah arsitektur lingkungan harus memiliki pembangunan secara biologis atau arsitektur biologis atau juga secara arsitektur ekologi. Ini salah satu contoh pembangunan arsitektur biologis
Bangunan ini dianggap memiliki unsur arsitektur biologi karena memperlihatkan erat antara manusia dan lingkungan atau alam sekitar. Dalam arsitektur dikenal istilah arsitektur biologis, yaitu ilmu penghubung antaramanusia dan lingkungannya secara keseluruhan yang juga mempelajari pengetahuantentang hubungan integral antara manusia dan lingkungan hidup, dan merupakan arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan.
Ada juga bangunan aritektur yang memiliki unsur arsitektur ekologi Arsitektur ekologi itu sendiri mempunyai tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu; Fluktuasi , Stratifikasi, Interdependence (saling ketergantungan). Prinsip-prinsip ekologi sering berpengaruh terhadap arsitektur (Batel Dinur, Interweaving Architecture and Ecology – A theoritical Perspective):
1. FLUTUATION
Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didisain dan dirasakan sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan proses alami. Dalam hal ini bangunan harus dapat mencerminkan proses alami yang terjadi di lokasi dan tidak menganggap suatu penyajian berasal dari proses melainkan proses benar-benar dianggap sebagai proses. Fluktuasi juga bertujuan agar manusia dapat merasakan hubungan atau koneksi dengan kenyataan yang terjadi pada lokasi tersebut.
2. STRATIFICTION
Stratifikasi bermaksud untuk memunculkan interaksi dari perbedaan bagian-bagian dan tingkat-tingkat, bermaksud untuk melihat interaksi antara bangunan dan lingkungan sekitar. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu.
3. INTERDEPENDENCE (SALING KETERGANTUNGAN)
Menyatakan bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbal balik. Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapat dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan
Dasar-dasar ekologi arsitektur menjurus kepada penggunaan material hemat energi, penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan peka terhadap keadaan iklim. Sehingga tercipta sebuah desain yang bersifat go green.
Membahas tentang bangunan yang bersifat go green, sekarang ini seluruh dunia semarak mendesain dan membangun bangunan yang menerapkan konsep ini. berawal dari kesadaran akan mulai menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui maka para arsitek mendesain bangunan-bangunan yang memanfaatkan tenaga dari alam seperti matahari dan angin.
Nah ini salah satu contoh bangunan yang memiliki arsitektur ekologi
Jadi menurut saya pembanguna arsitektur biologis dan arsitektur ekologi lebih mengutamakan aspek lingkungan yang ada di sekitar. Dari prinsip-prinsip yang telah di jelaskan arsitektur ekologi semoga pembangunan tersebut dapat menciptakan sebuah bangunan yang menarik dan memiliki penggunaan material hemat energi.
Sekian dari pembahasan saya. Bila ada kekurangan atau ada salah-salah kata mohon di maafkan . Terima Kasih
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
https://finifio.wordpress.com/category/arsitektur-dan-lingkungan/
http://www.scribd.com/doc/125237243/ARSITEKTUR-BIOLOGIS