Saya akan menjelaskan mengenai “Untuk apa dan untuk siapa Giant Sea Wall” itu?. Nah Giant Sea Wall ini atau biasa disebut tanggul laut raksasa sangat bermanfaat untuk mengatasi banjir dan diperlukan menanggul bagian pesisir yang menurun dan juga perlu menangggul sungai-sungai nya .
Wacana pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta dan reklamasi dalam bentuk pulau-pulau muncul pada era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dengan usulan datang dari konsultan Belanda. Awalnya disebut Sea Dike Plan Tahap III dan akan dibangun pada 2020-2030.
Proyek itu lalu dimasukkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI untuk 2010-2030. Disebutkan, untuk mengatasi pasang naik air laut yang semakin tinggi karena pemanasan global, akan dibangun pulau-pulau dengan cara reklamasi. Pulau itu akan dilengkapi tanggul laut raksasa.
Belakangan, proyek yang kini disebut ”Pembangunan Pesisir Terpadu Ibu Kota Negara” juga dimaksudkan untuk menyediakan sumber air bersih. Asumsinya, tanggul akan terisi air tawar dari 13 sungai yang bermuara di dalamnya. Dengan penyediaan air baku, diharapkan penyedotan air tanah pemicu penurunan daratan hingga 10 cm per tahun dapat dihentikan.
Dengan alasan itu pula, pada Juni 2013, pemerintah pusat bersama Pemprov DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten bersepakat mempercepat proyek itu. ”Untuk giant sea wall, dari jadwal awalnya tahun 2020, akan groundbreaking pada 2014,” kata mantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, di Jakarta, seperti dikutip Kompas, Kamis (7/3/2013).
Gubernur DKI Joko Widodo, yang juga presiden terpilih, mengakui besarnya minat pihak swasta. ”Tanggul laut memang menarik secara bisnis dan komersial sehingga banyak yang mau terlibat. Tidak hanya satu dua pihak, tetapi banyak,” kata Jokowi (Kompas, 7/3/2013).
Kamis (9/10/2014), pemancangan tiang pertama itu akhirnya dilakukan, menandai pembangunan tanggul laut sepanjang 32 kilometer atau Tahap I dari tiga lapis tanggul. Dari panjang itu, pemerintah pusat dan Pemprov DKI hanya akan menanggung pembiayaan 8 kilometer dengan dana Rp 3,5 triliun. Sisanya, 24 km dibiayai swasta pemegang konsesi lahan reklamasi.
Nah akan tetapi ini bukan lah solusi tepat dengan membuat tanggulan laut raksasa justru malah sebalik nya tanggul ini berpotensi membawa banyak masalah baru. Memang tanggul ini dapat mengatasi banjir rob akan tetapi Pembuatan tanggul laut, dilakukan lebih untuk melindungi 17 pulau reklamasi. Itulah mengapa pihak swasta yang mendapat konsesi lahan reklamasi bersemangat.
Alasan menyediakan air bersih lebih tak masuk akal. ”Debit air yang masuk Teluk Jakarta dari 13 sungai rata-rata 300 meter kubik per detik. Kebutuhan air Jakarta hanya 30 meter kubik per detik. Artinya, ada 270 meter kubik harus dipompa keluar, itu energi memompanya pakai apa?” katanya. ”Kalau mau ambil air untuk bahan baku air bersih, lebih masuk akal dari sungai di bagian hulu.”
Total biaya untuk memompa air dari tanggul dan meningkatkan kualitas air dalam tanggul, menurut hitungan Muslim, 600 juta dollar AS per tahun. ”Kalau alasannya kenaikan muka air laut, Singapura dan Malaysia juga terancam. Apakah mereka membuat tanggul laut? Tidak, karena kenaikan muka air laut tidak signifikan.”
Untuk itu saya menilai proyek ini sangat menguntungkan bagi warga DKI Jakarta karena dapat mengatasi banjir rob yang belakangan ini sering muncul saat musim hujan. Akan tetapi perlu di tinjau kembali proyek Giant Sea Wall ini karena akan memakan biaya yang cukup besar dan juga apakan dengan ada nya proyek ini warga DKI Jakarta akan terbebas dari banjir atau sebalik nya DKI Jakarta akan tenggelam dengan adanya proyek ini karena kenaikan permukaan air laut tidak signifikan.
Demikian tanggapan yang saya buat bila ada kata-kata yang salah atau kurang berkenang di hati mohon di maafkan. Sekian dan terima kasih.
Referensi : http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/15/11072831/.Giant.Sea.Wall.Solusi.Bermasalah.bagi.Jakarta.
Selasa, 24 November 2015
Kamis, 12 November 2015
Merangkum Dasar - dasar Arsitektur Ekologis
Saya akan merangkum tentang dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Penting bagi seorang arsitek memahami sebuah arsitektur ekologis karena kita akan mempelajari semua segala jenis makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.
Di bab 1 ini saya akan menjelaskan tentang pengantar ekologi dasar dan fisika bangunan. Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mepengaruhi segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya ( cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi., dsb). Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Dasar-dasar sebuah ekosistem adalah komunitas ( biosonos) dan wasam alam (biotop). Suatu ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu:
- Lingkungan Abiotik
- Organisme Produsen
- Organisme Konsumen, dan
- Organisme Perombak.
Ada juga aliran dalam ekosistem dan biasanya aliran ini disebut daur, siklus, atau peredaran. Peredaran bahan alam biasanya memerlukan banayk peredaran oksigen melalui fotosintesis dan pernapasan sel berhubungan erat dengan peredaran karbon. Peredaran bahan alam ; entropi. Entropi adalah peralatan yang memungkinkan penilaian bahan bangunan terhadap dampak bangunan.
Arsitektur juga harus memiliki iklim dan ruang yang cukup baik. Iklim merupakan susunan keadaan atmosferis dan cuaca dalam jangka waktu dan daerah tertentu. Dan juga harus memliki cahaya dan bunyi yang baik terhadap banguna itu sendiri. Cahaya adalah bagian penting bagi kehidupan manusia, terutama untuk mengenali lingkungan dan menjalankan aktivitasnya. Bunyi atau fisiologi pendengaran yang berfungsi sebagai corong untuk menguumpulkan getaran bunyi. Penting bagi seorang arsitek untuk memahami bunyi agar dapat mengetahui tingkat kebisingan pada bangunan tersebut.
Selanjutnya di Bab ke- 2 saya akan menjelaskan tentang adanya pembangunan dan kerusakan alam. Jika pembangunan secara berkelanjutan dan ekologis diperhatikan lebih teliti, maka perlu memperhatikan arsitektur dari tiga tingkatan, yaitu
- perencanaan secara ekologis
- pembangunan, kesehatan manusia dan lingkungan serta
- bahan bangunan yang sehat.
Berikutnya bab ke-3 menjelaskan tentang jejak ekologis (ecological footprint). Dalam hal ini diadakan dua percobaan untuk menyeimbangkan ketidak seimbangan antara makhluk hidup dan lingkungan, yaitu kode etik lingkungan dan jejak ekologis. Pada etika lingkungan terdapat satu kalimat yang perekayasaannya amat berat, yaitu setiap manusia berhak melakukan apa saja yang diinginkan selama ia mengizinkan hal yang sama kepada semua orang lain, ia memungkinkan hal yang sama kepada semua generasi yang akan datang.
Setelah itu Bab ke- 4 dan 5 akan membahas tentang membangun untuk menghuni, membangun secara ekologis, dan membangun embali dan resikling. Untuk menghuni sebuah bangunan biasanya memiliki organisasi fungsi dalam ruang dan sifat ruang, fungsi dan kebutuhan atas ruang, kegiatan funsional individu, bersama dan multifungsional serta kebutuhsn ruang, aturan ruang dan organisasi ruang, penilaian denah perumahan, dan juga memiliki pengertian rumah sebagai sistem organik.
Bab terakhir yang ke 6 yaitu memabahas membangun kembali dan resiskling. Istilah membangun kembali mengandung empat persyaratan yaitu :
1. Menghindari monokultur dalam arsitek yang mengakibatkan kematian peradaban
2. Meningkatkan mobilitas dan mengurangi mobilitas pengangkutan lalu lintas
3. Membatasi penggunaan energi( terutama yang tidak terbarukan
4. Struktur gedung yangada adapt digunakan kembali
Jadi di buku ini menjelaskan bahwa penting bagi seorang arsitek untuk mengetahui dasar-dasar arsitektur ekologis. Dengan mempelajari ini kita dapat memberikan penjelasan mengenai pembuatan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan, tapak bangunan yang bebas dari gangguan geobiologis dan radiasi elektromagnetik, penggunaan bahan bangunan ekologis, pemanfaatan ventilasi alami dana gedung baik secara pasif dan secara aktif.
Demikian rangkuman yang saya buat bila ada kata-kata yang kurang di hati pembaca mohon di maklumi. Sekian dan Terima kasih.
Di bab 1 ini saya akan menjelaskan tentang pengantar ekologi dasar dan fisika bangunan. Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mepengaruhi segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya ( cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi., dsb). Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Dasar-dasar sebuah ekosistem adalah komunitas ( biosonos) dan wasam alam (biotop). Suatu ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu:
- Lingkungan Abiotik
- Organisme Produsen
- Organisme Konsumen, dan
- Organisme Perombak.
Ada juga aliran dalam ekosistem dan biasanya aliran ini disebut daur, siklus, atau peredaran. Peredaran bahan alam biasanya memerlukan banayk peredaran oksigen melalui fotosintesis dan pernapasan sel berhubungan erat dengan peredaran karbon. Peredaran bahan alam ; entropi. Entropi adalah peralatan yang memungkinkan penilaian bahan bangunan terhadap dampak bangunan.
Arsitektur juga harus memiliki iklim dan ruang yang cukup baik. Iklim merupakan susunan keadaan atmosferis dan cuaca dalam jangka waktu dan daerah tertentu. Dan juga harus memliki cahaya dan bunyi yang baik terhadap banguna itu sendiri. Cahaya adalah bagian penting bagi kehidupan manusia, terutama untuk mengenali lingkungan dan menjalankan aktivitasnya. Bunyi atau fisiologi pendengaran yang berfungsi sebagai corong untuk menguumpulkan getaran bunyi. Penting bagi seorang arsitek untuk memahami bunyi agar dapat mengetahui tingkat kebisingan pada bangunan tersebut.
Selanjutnya di Bab ke- 2 saya akan menjelaskan tentang adanya pembangunan dan kerusakan alam. Jika pembangunan secara berkelanjutan dan ekologis diperhatikan lebih teliti, maka perlu memperhatikan arsitektur dari tiga tingkatan, yaitu
- perencanaan secara ekologis
- pembangunan, kesehatan manusia dan lingkungan serta
- bahan bangunan yang sehat.
Berikutnya bab ke-3 menjelaskan tentang jejak ekologis (ecological footprint). Dalam hal ini diadakan dua percobaan untuk menyeimbangkan ketidak seimbangan antara makhluk hidup dan lingkungan, yaitu kode etik lingkungan dan jejak ekologis. Pada etika lingkungan terdapat satu kalimat yang perekayasaannya amat berat, yaitu setiap manusia berhak melakukan apa saja yang diinginkan selama ia mengizinkan hal yang sama kepada semua orang lain, ia memungkinkan hal yang sama kepada semua generasi yang akan datang.
Setelah itu Bab ke- 4 dan 5 akan membahas tentang membangun untuk menghuni, membangun secara ekologis, dan membangun embali dan resikling. Untuk menghuni sebuah bangunan biasanya memiliki organisasi fungsi dalam ruang dan sifat ruang, fungsi dan kebutuhan atas ruang, kegiatan funsional individu, bersama dan multifungsional serta kebutuhsn ruang, aturan ruang dan organisasi ruang, penilaian denah perumahan, dan juga memiliki pengertian rumah sebagai sistem organik.
Bab terakhir yang ke 6 yaitu memabahas membangun kembali dan resiskling. Istilah membangun kembali mengandung empat persyaratan yaitu :
1. Menghindari monokultur dalam arsitek yang mengakibatkan kematian peradaban
2. Meningkatkan mobilitas dan mengurangi mobilitas pengangkutan lalu lintas
3. Membatasi penggunaan energi( terutama yang tidak terbarukan
4. Struktur gedung yangada adapt digunakan kembali
Jadi di buku ini menjelaskan bahwa penting bagi seorang arsitek untuk mengetahui dasar-dasar arsitektur ekologis. Dengan mempelajari ini kita dapat memberikan penjelasan mengenai pembuatan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan, tapak bangunan yang bebas dari gangguan geobiologis dan radiasi elektromagnetik, penggunaan bahan bangunan ekologis, pemanfaatan ventilasi alami dana gedung baik secara pasif dan secara aktif.
Demikian rangkuman yang saya buat bila ada kata-kata yang kurang di hati pembaca mohon di maklumi. Sekian dan Terima kasih.
Selasa, 03 November 2015
MERANGKUM ARSITEKTUR LINGKUNGAN
Disini saya akan merangkum tentang Arsitektur Lingkungan yang di tulis oleh Ir. Heinz Frick dan penerbit dari Kanisius. Pada bab pendahuluan menerangkan tentang arsitektur dan hubungannya dengan lingkungan melalui pengertian arsitektur biologis. Arsitektur biologis adalah ilmu penghubung antara manusia dan lingkungan secara keseluruhan dengan fungsi penyeimbang (antara alam-manusia) agar tercipta hubungan yang harmonis antar keduanya.
Bab berikutnya saya akan merangkum tentang pengertian waktu. Waktu disini menjelaskan tentang sejarah(masa lalu), masa sekarang dan masa depan. Dan setelah itu didalam buku menjelaskan tentang ruang. Ruang yang dibahas disini adalah alam, manusia, masyarakat dan bangunan. Yang dimaksudkan disini adalah hubungan antara kebudayaan dengan alam, manusia, masyarakat serta bangunan.
Nah selanjutnya saya akan merangkum pengertian fungsi. Fungsi yang dimaksud adalah bagaimana sebuah karya arsitektur dapat menciptakan sebuah bangunan yang menguntungkan bagi manusia dan lingkungannya. Ada juga situasi dan analisa site sangat penting bagi arsitektur. Analisa site, sintetik dan perencanaan sebaik nya di kembangkan dalam rangka kerja sama antara arsitek/perencana, ahli indisipliner. Akan tetapi dalam pengertian arsitektur biologik, site dan letak gedung-gedung dipilih sedemikian rupa, sehingga juga diperhatikan gangguan geopatis yang membahayakan atas kesehatan penghuni. Disini lah pentingnya situasi dan analisa site agar para aristektur memiliki pembangunan dan perencanaan yang baik. Para Arsitek juga harus memiliki ruang dan iklim agar memiliki penyinaran, suhu, lembaban udara, ventilasi, dan sebagainya. Arsitek juga harus mengetahui energi dan bahan bangunannya, cara membangun dan konstruksi bangunan, hubungan dan sambungan, ukuran dan proporsi, dan memiliki ruang dan bentuk.
Bab selanjutnya akan merangkum mengenai pengertian lingkungan lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini bukan hanya lingkungan alam saja, tetapi juga menjelaskan tentang lingkungan buatan dan lingkungan sosial ekonomi. Dan terdapat pula masalah-masalah lingkungan bagi pembangunan. Sebagai contohnya adalah menjadi berkurangnya lahan terbuka hijau (lingkungan alam), pemborosan energi dan sumber alam (lingkungan buatan) & biaya pembangunan yang terbatas (lingkungan sosial ekonomi).
Dan bab terakhir saya merangkum perencanaan arsitektur biologik. Biasanya para arsitek memiliki tujuan pembangunan biologik, bentuk bangunan dan bahan bangunan, dan sistem perencanaan. Ada juga arsitektur tradisional dan arsitektur biologik. Perbedaannya arsitektur tradisional dapat diartikan sebagai suatu arsitektur yang dapat diciptakan sejak beberapa generasi.
Bab selanjutnya akan merangkum mengenai pengertian lingkungan lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini bukan hanya lingkungan alam saja, tetapi juga menjelaskan tentang lingkungan buatan dan lingkungan sosial ekonomi. Dan terdapat pula masalah-masalah lingkungan bagi pembangunan. Sebagai contohnya adalah menjadi berkurangnya lahan terbuka hijau (lingkungan alam), pemborosan energi dan sumber alam (lingkungan buatan) & biaya pembangunan yang terbatas (lingkungan sosial ekonomi).
Dan bab terakhir saya merangkum perencanaan arsitektur biologik. Biasanya para arsitek memiliki tujuan pembangunan biologik, bentuk bangunan dan bahan bangunan, dan sistem perencanaan. Ada juga arsitektur tradisional dan arsitektur biologik. Perbedaannya arsitektur tradisional dapat diartikan sebagai suatu arsitektur yang dapat diciptakan sejak beberapa generasi.
Rabu, 14 Oktober 2015
RESPON TERHADAP ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN # 2
Saya akan merespon buku tugas Arsitek dan Lingkungan yang di terbitkan oleh Ir. Heinz Frick dan diterbitkan oleh Penerbit Kanisius.Menurut saya setelah saya membaca buku ini ternyata bermanfaat bagi arsitektur yang masih mementingkan lingkungan sekitarnya.
Di buku ini menjelaskan bahwa kehidupan kita antar lain menckaup pembangunan dan pemukiman. Salah satu tujuan penting dari cara membangun , ialah perlindungan terhadap penghuni. Nah dari sini terlihat lebih banyak memperhatikan masalah teknis daripada kenyamanan dan perlindungan penghuni. Hasil nya bangunan tersebut tidak sesuai untuk tempat kediaman atau pemukiman manusia.
Selain itu di buku ini juga menjelaskan perbandingan arsitektur alam dan teknik. Arsitektur alam itu seperti misalnya pada ilmu bumi, selalu membentuk suatu peredaran alam yang tertutup. Berdasarkan permasalahan tersebut akan dapat kita pahami juga arsitektur sebagai arsitektur alam. Dengan kata lain, perbandingan di bagian dalam harus diperlihatkan di dalam perbandingan di bagian luar juga.
Ada juga situasi dan analisa site sangat penting bagi arsitektur. Analisa site, sintetik dan perencanaan sebaik nya di kembangkan dalam rangka kerja sama antara arsitek/perencana, ahli indisipliner. Akan tetapi dalam pengertian arsitektur biologik, site dan letak gedung-gedung dipilih sedemikian rupa, sehingga juga diperhatikan gangguan geopatis yang membahayakan atas kesehatan penghuni. Disini lah pentingnya situasi dan analisa site agar para aristektur memiliki pmabngunan dan perncanaan yang baik.
Dengan mempelajari buku ini saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam merancang dan membangun sebuah bangunan yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Buku ini sangat efektik untuk dipelajari karena dalam sebuah pembangunan dibutuhkan pembangunan yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan dan manusia di masa yang akan datang. Untuk itu sekian dari saya semoga dapat bermanfaat bagi anda semoga para pembaca juga bisa membaca buku ini. Terima kasih
Di buku ini menjelaskan bahwa kehidupan kita antar lain menckaup pembangunan dan pemukiman. Salah satu tujuan penting dari cara membangun , ialah perlindungan terhadap penghuni. Nah dari sini terlihat lebih banyak memperhatikan masalah teknis daripada kenyamanan dan perlindungan penghuni. Hasil nya bangunan tersebut tidak sesuai untuk tempat kediaman atau pemukiman manusia.
Selain itu di buku ini juga menjelaskan perbandingan arsitektur alam dan teknik. Arsitektur alam itu seperti misalnya pada ilmu bumi, selalu membentuk suatu peredaran alam yang tertutup. Berdasarkan permasalahan tersebut akan dapat kita pahami juga arsitektur sebagai arsitektur alam. Dengan kata lain, perbandingan di bagian dalam harus diperlihatkan di dalam perbandingan di bagian luar juga.
Ada juga situasi dan analisa site sangat penting bagi arsitektur. Analisa site, sintetik dan perencanaan sebaik nya di kembangkan dalam rangka kerja sama antara arsitek/perencana, ahli indisipliner. Akan tetapi dalam pengertian arsitektur biologik, site dan letak gedung-gedung dipilih sedemikian rupa, sehingga juga diperhatikan gangguan geopatis yang membahayakan atas kesehatan penghuni. Disini lah pentingnya situasi dan analisa site agar para aristektur memiliki pmabngunan dan perncanaan yang baik.
Dengan mempelajari buku ini saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam merancang dan membangun sebuah bangunan yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Buku ini sangat efektik untuk dipelajari karena dalam sebuah pembangunan dibutuhkan pembangunan yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan dan manusia di masa yang akan datang. Untuk itu sekian dari saya semoga dapat bermanfaat bagi anda semoga para pembaca juga bisa membaca buku ini. Terima kasih
Selasa, 29 September 2015
ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN #1
Disini saya akan menceritakan bagaimana cara nya menciptakan sebuah arsitektur lingkungan yang baik? Kita harus mengetahui dasar dari arsitektur. Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Agar terciptanya sebuah arsitektur lingkungan harus memiliki pembangunan secara biologis atau arsitektur biologis atau juga secara arsitektur ekologi. Ini salah satu contoh pembangunan arsitektur biologis
Bangunan ini dianggap memiliki unsur arsitektur biologi karena memperlihatkan erat antara manusia dan lingkungan atau alam sekitar. Dalam arsitektur dikenal istilah arsitektur biologis, yaitu ilmu penghubung antaramanusia dan lingkungannya secara keseluruhan yang juga mempelajari pengetahuantentang hubungan integral antara manusia dan lingkungan hidup, dan merupakan arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan.
Ada juga bangunan aritektur yang memiliki unsur arsitektur ekologi Arsitektur ekologi itu sendiri mempunyai tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu; Fluktuasi , Stratifikasi, Interdependence (saling ketergantungan). Prinsip-prinsip ekologi sering berpengaruh terhadap arsitektur (Batel Dinur, Interweaving Architecture and Ecology – A theoritical Perspective):
1. FLUTUATION
Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didisain dan dirasakan sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan proses alami. Dalam hal ini bangunan harus dapat mencerminkan proses alami yang terjadi di lokasi dan tidak menganggap suatu penyajian berasal dari proses melainkan proses benar-benar dianggap sebagai proses. Fluktuasi juga bertujuan agar manusia dapat merasakan hubungan atau koneksi dengan kenyataan yang terjadi pada lokasi tersebut.
2. STRATIFICTION
Stratifikasi bermaksud untuk memunculkan interaksi dari perbedaan bagian-bagian dan tingkat-tingkat, bermaksud untuk melihat interaksi antara bangunan dan lingkungan sekitar. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu.
3. INTERDEPENDENCE (SALING KETERGANTUNGAN)
Menyatakan bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbal balik. Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapat dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan
Dasar-dasar ekologi arsitektur menjurus kepada penggunaan material hemat energi, penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan peka terhadap keadaan iklim. Sehingga tercipta sebuah desain yang bersifat go green.
Membahas tentang bangunan yang bersifat go green, sekarang ini seluruh dunia semarak mendesain dan membangun bangunan yang menerapkan konsep ini. berawal dari kesadaran akan mulai menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui maka para arsitek mendesain bangunan-bangunan yang memanfaatkan tenaga dari alam seperti matahari dan angin.
Nah ini salah satu contoh bangunan yang memiliki arsitektur ekologi
Jadi menurut saya pembanguna arsitektur biologis dan arsitektur ekologi lebih mengutamakan aspek lingkungan yang ada di sekitar. Dari prinsip-prinsip yang telah di jelaskan arsitektur ekologi semoga pembangunan tersebut dapat menciptakan sebuah bangunan yang menarik dan memiliki penggunaan material hemat energi.
Sekian dari pembahasan saya. Bila ada kekurangan atau ada salah-salah kata mohon di maafkan . Terima Kasih
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
https://finifio.wordpress.com/category/arsitektur-dan-lingkungan/
http://www.scribd.com/doc/125237243/ARSITEKTUR-BIOLOGIS
Agar terciptanya sebuah arsitektur lingkungan harus memiliki pembangunan secara biologis atau arsitektur biologis atau juga secara arsitektur ekologi. Ini salah satu contoh pembangunan arsitektur biologis
Bangunan ini dianggap memiliki unsur arsitektur biologi karena memperlihatkan erat antara manusia dan lingkungan atau alam sekitar. Dalam arsitektur dikenal istilah arsitektur biologis, yaitu ilmu penghubung antaramanusia dan lingkungannya secara keseluruhan yang juga mempelajari pengetahuantentang hubungan integral antara manusia dan lingkungan hidup, dan merupakan arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan.
Ada juga bangunan aritektur yang memiliki unsur arsitektur ekologi Arsitektur ekologi itu sendiri mempunyai tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu; Fluktuasi , Stratifikasi, Interdependence (saling ketergantungan). Prinsip-prinsip ekologi sering berpengaruh terhadap arsitektur (Batel Dinur, Interweaving Architecture and Ecology – A theoritical Perspective):
1. FLUTUATION
Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didisain dan dirasakan sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan proses alami. Dalam hal ini bangunan harus dapat mencerminkan proses alami yang terjadi di lokasi dan tidak menganggap suatu penyajian berasal dari proses melainkan proses benar-benar dianggap sebagai proses. Fluktuasi juga bertujuan agar manusia dapat merasakan hubungan atau koneksi dengan kenyataan yang terjadi pada lokasi tersebut.
2. STRATIFICTION
Stratifikasi bermaksud untuk memunculkan interaksi dari perbedaan bagian-bagian dan tingkat-tingkat, bermaksud untuk melihat interaksi antara bangunan dan lingkungan sekitar. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu.
3. INTERDEPENDENCE (SALING KETERGANTUNGAN)
Menyatakan bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbal balik. Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapat dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan
Dasar-dasar ekologi arsitektur menjurus kepada penggunaan material hemat energi, penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan peka terhadap keadaan iklim. Sehingga tercipta sebuah desain yang bersifat go green.
Membahas tentang bangunan yang bersifat go green, sekarang ini seluruh dunia semarak mendesain dan membangun bangunan yang menerapkan konsep ini. berawal dari kesadaran akan mulai menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui maka para arsitek mendesain bangunan-bangunan yang memanfaatkan tenaga dari alam seperti matahari dan angin.
Nah ini salah satu contoh bangunan yang memiliki arsitektur ekologi
Jadi menurut saya pembanguna arsitektur biologis dan arsitektur ekologi lebih mengutamakan aspek lingkungan yang ada di sekitar. Dari prinsip-prinsip yang telah di jelaskan arsitektur ekologi semoga pembangunan tersebut dapat menciptakan sebuah bangunan yang menarik dan memiliki penggunaan material hemat energi.
Sekian dari pembahasan saya. Bila ada kekurangan atau ada salah-salah kata mohon di maafkan . Terima Kasih
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
https://finifio.wordpress.com/category/arsitektur-dan-lingkungan/
http://www.scribd.com/doc/125237243/ARSITEKTUR-BIOLOGIS
Senin, 12 Januari 2015
PEMUDA DAN SOSIALISASI
Pengertian sosialisasi adalah segala usaha yang dilakukan
untuk menumbuhkan kesadaran memelihara secara terus menerus terhadap tatanan
nilai agama agar segala perilaku kehidupannya senantiasa di atas norma-norma
yang ada dalam tatanan itu. namun perlu dipahami bahwa pembinaan tidak hanya
berkisar pada usaha untuk mengurangi serendah-rendahnya tindakan-tindakan
negatif yang dilahirkan dari suatu lingkungan yang bermasalah, melainkan
pembinaan harus merupakan terapi bagi masyarakat untuk mengurangi perilaku
buruk dan tidak baik dan juga sekaligus bisa mengambil manfaat dari potensi
masyarakat, khususnya generasi muda.
Pengalaman Pemuda dan Sosialisasi :
Pengalaman anda sebagai pemuda
mengenai sosialisasi tentang pertama kali anda masuk kuliah. Saat anda memulai
OSPEK anda. Anda pikir anda memulai OSPEK dengan pikiran negatif. Tetapi sesaat
di OSPEK ternyata pikiran anda selama ini salah. Anda memulai OSPEK sangat
nyaman. Disana juga dapat berinteraksi atau bersosialisasi dengan mahasiswa
baru.
Disini saya mempunyai 3 topik di
perkuliahan dan saya akan menjelaskan gimana asik nya memulai perkuliahan
1. Lingkungan Sosial
yang Berbeda
Dari semua hal yang akan anda alami di tahun pertama,
sebetulnya tema besarnya cuman satu, yaitu proses adaptasi. Seringkali proses
adaptasi ini dianggap sebagai sesuatu yang nyusahin, karena kesannya anda harus
mencocokan diri sama lingkungan yang asing. padahal kaanda ada aja anda bisa
liat dari perspektif yang beda, proses adaptasi ini bisa jadi suatu kesempatan
buat anda untuk memiliki paradigma yang baru yang lebih luas.
2. Kesempatan Terbaik
Buat Ngasah Ilmu
Pas anda tahun pertama di kampus, wah.. anda bakal ngerasain
yang namanya NIKMATNYA BELAJAR di kampus (apalagi kanda di jurusan yang emang anda
minatin). Nikmat belajar yang gua maksud
itu emang bener-bener belajar buat nuntut ilmu yah, bukan buat supaya nilai
bagus dalam ujian.. karena di dunia kuliah, udah gak jaman lagi anda ngakalin
nilai dengan nyontek, nanya soal ulangan ke kelas sebelah, atau nyari kisi-kisi
soal yang ada di ujian. Sekarang adalah saatnya anda belajar buat bener-bener
jadi EXPERT di bidang anda!
Emang nikmat belajarnya gimana sih? Bayangin ya, selama ini
ngerasa gak sih kaanda proses belajar anda di mata pelajaran apapun itu
dibatesin ilmunya sama buku cetak, catetan, atau apa yang keluar dari omongan
guru... Nah di dunia kampus, anda bisa gali pengetahuan di bidang yang anda
minati itu sebebas-bebasnya dengan cara yang mandiri. Bisa dari internet,
buku-buku di perpus, online learning, dan juga diskusi sama dosen dan mahasiswa
lain.
3. Kembangin Diri di
Luar Konteks Akademis
Kaanda kata ahli psikoandagi Erik H. Erikson, usia-usia
belasan sampe awal dua puluhan itu termasuk ke dalam rentang usia di mana orang
tuh lagi nyari identitas, terutama identitas sosial. Maksudnya apa nih?
Maksudnya, di usia anda sekarang ini, manusia itu cenderung aktif banget buat
nyari tau dirinya itu siapa sih, dan apa sih peran yang paling cocok anda
lakuin di tengah-tengah masyarakat..
Nah untuk menemukan jati diri anda yang sesungguhnya, gak
akan deh anda temuin itu semua di textbook kuliah ataupun dengan belajar teori
dimanapun. Identitas anda akan bisa anda temukan ya di saat anda berinteraksi
dengan identitas lain di masyarakat, alias interaksi sosial dalam lingkungan
kampus! Jadi yang namanya kuliah itu andang banget kaanda gak anda manfaatkan
buat mengembangkan diri anda dalam kemampuan bersosialisasi - baik itu arahnya
untuk memperluas koneksi, nyari temen seperjuangan yang punya ide yang sama,
pemikiran yang sama, dan mungkin juga ambisi yang sama.
Untungnya nih, di dunia kampus.. interaksi sosial yang bisa anda
coba ada banyak banget, dari mulai milih temen nongkrong yang cocok,
seru-seruan sama temen satu kost, curi-curi pandang sama senior/junior, diskusi
ilmu sama professor, kenal sama satpam dan preman kampus, baik-baikin petugas
admin di fakultas (kaanda SMA namanya tata usaha), ikutan klub unit kegiatan
mahasiswa (kaanda SMA namanya extra-curricular), sampe ikut organisasi
mahasiswa baik yang formal maupun informal.
Langganan:
Postingan (Atom)