Kamis, 12 November 2015

Merangkum Dasar - dasar Arsitektur Ekologis

Saya akan merangkum tentang dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Penting bagi seorang arsitek memahami sebuah arsitektur ekologis karena kita akan mempelajari semua segala jenis makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.

 Di bab 1 ini saya akan menjelaskan tentang pengantar ekologi dasar dan fisika bangunan. Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mepengaruhi segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya ( cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi., dsb). Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Dasar-dasar sebuah ekosistem adalah komunitas ( biosonos) dan wasam alam (biotop). Suatu ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu:
- Lingkungan Abiotik
- Organisme Produsen
- Organisme Konsumen, dan
- Organisme Perombak.

Ada juga aliran dalam ekosistem dan biasanya aliran ini disebut daur, siklus, atau peredaran. Peredaran bahan alam biasanya memerlukan banayk peredaran oksigen melalui fotosintesis dan pernapasan sel berhubungan erat dengan peredaran karbon. Peredaran bahan alam ; entropi. Entropi adalah peralatan yang memungkinkan penilaian bahan bangunan terhadap dampak bangunan.

Arsitektur juga harus memiliki iklim dan ruang yang cukup baik. Iklim merupakan susunan keadaan atmosferis dan cuaca dalam jangka waktu dan daerah tertentu. Dan juga harus memliki cahaya dan bunyi yang baik terhadap banguna itu sendiri. Cahaya adalah bagian penting bagi kehidupan manusia, terutama untuk mengenali lingkungan dan menjalankan aktivitasnya. Bunyi atau fisiologi pendengaran yang berfungsi sebagai corong untuk menguumpulkan getaran bunyi. Penting bagi seorang arsitek untuk memahami bunyi agar dapat mengetahui tingkat kebisingan pada bangunan tersebut.

Selanjutnya di Bab ke- 2 saya akan menjelaskan tentang adanya pembangunan dan kerusakan alam. Jika pembangunan secara berkelanjutan dan ekologis diperhatikan lebih teliti, maka perlu memperhatikan arsitektur dari tiga tingkatan, yaitu
- perencanaan secara ekologis
- pembangunan, kesehatan manusia dan lingkungan serta
- bahan bangunan yang sehat.

Berikutnya bab ke-3 menjelaskan tentang jejak ekologis (ecological footprint). Dalam hal ini diadakan dua percobaan untuk menyeimbangkan ketidak seimbangan antara makhluk hidup dan lingkungan, yaitu kode etik lingkungan dan jejak ekologis. Pada etika lingkungan terdapat satu kalimat yang perekayasaannya amat berat, yaitu setiap manusia berhak melakukan  apa saja yang diinginkan selama ia mengizinkan hal yang sama kepada semua orang lain, ia memungkinkan hal yang sama kepada semua generasi yang akan datang.

Setelah itu Bab ke- 4 dan 5 akan membahas tentang membangun untuk menghuni, membangun secara ekologis, dan membangun embali dan resikling. Untuk menghuni sebuah bangunan biasanya memiliki organisasi fungsi dalam ruang dan sifat ruang, fungsi dan kebutuhan atas ruang, kegiatan funsional individu, bersama dan multifungsional serta kebutuhsn ruang, aturan ruang dan organisasi ruang, penilaian denah perumahan, dan juga memiliki pengertian rumah sebagai sistem organik.

Bab terakhir yang ke 6 yaitu memabahas membangun kembali dan resiskling. Istilah membangun kembali mengandung empat persyaratan yaitu :
1. Menghindari monokultur dalam arsitek yang mengakibatkan kematian peradaban
2. Meningkatkan mobilitas dan mengurangi mobilitas pengangkutan lalu lintas
3. Membatasi penggunaan energi( terutama yang tidak terbarukan
4. Struktur gedung yangada adapt digunakan kembali

Jadi di buku ini menjelaskan bahwa penting bagi seorang arsitek untuk mengetahui dasar-dasar arsitektur ekologis. Dengan mempelajari ini  kita dapat memberikan penjelasan mengenai pembuatan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan, tapak bangunan yang bebas dari gangguan geobiologis dan radiasi elektromagnetik, penggunaan bahan bangunan ekologis, pemanfaatan ventilasi alami dana gedung baik secara pasif dan secara aktif.

Demikian rangkuman yang saya buat bila ada kata-kata yang kurang di hati pembaca mohon di maklumi. Sekian dan Terima kasih.

 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar